Studi Kelayakan Bisnis
wahdanbudisetiawan
Senin, 23 Oktober 2017
Rabu, 02 November 2016
Jurnal Pengaruh Budaya Organisasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai Administratif di STIE dan IAI Latifah MUbarokiyah Suryalaya Tasikmalaya
PENGARUH BUDAYA
ORGANISASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI ADMINISTRATIF DI STIE DAN
IAI LATIFAH MUBAROKIYAH SURYALAYA TASIKMALAYA
Wahdan
Budi Setiawan
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Latifah Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya
Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
1). Bagaimana budaya organisasi di STIE dan IAI Latifah Mubarokiyah Suryalaya
Tasikmalaya, 2). Bagaimana disiplin kerja di STIE dan IAI Latifah Mubarokiyah
Suryalaya Tasikmalaya, 3). Bagaimana kinerja pegawai di STIE dan IAI Latifah
Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya, 4). Bagaimana pengaruh budaya kerja dan
disiplin kerja terhadap kinerja pegawai di STIE dan IAI Latifah Mubarokiyah
Suryalaya Tasikmalaya.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
korelatif. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Sampel lokasi
ditentukan secara sengaja (purposive) sedangkan sampel yang digunakan Total Sampling sebanyak 48 orang pegawai
administratif. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara deskriptif dan
untuk mencari pengaruhnya dianalisis menggunakan model analisis regresi ganda (multiple
regression) yang komputerisasinya menggunakan SPSS. V. 16.0.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa 1). Budaya organisasi berada
pada kategori baik, 2). Disiplin kerja berada pada kategori sangat baik, 3).
Kinerja pegawai berada pada kategori baik, 4). Terdapat pengaruh yang
signifikan antara budaya organisasi dan disiplin kerja terhadap kinerja
pegawai.
Kata Kunci: Budaya Organisasi, Disiplin Kerja, Kinerja Pegawai.
Abstract : This study aims to determine 1). How is the organizational culture in Latifah
Mubarokiyah Economic College and Latifah Mubarokiyah Islamic Institute, Suryalaya Tasikmalaya, 2). How are labor discipline in Latifah Mubarokiyah Economic College and Latifah
Mubarokiyah Islamic Institute, Suryalaya Tasikmalaya, 3). How
is the performance of employees in Latifah Mubarokiyah Economic College and
Latifah Mubarokiyah Islamic Institute, Suryalaya Tasikmalaya, 4). How is the influence of work and discipline to the performance of employees in
Latifah Mubarokiyah Economic College and Latifah Mubarokiyah Islamic Institute, Suryalaya Tasikmalaya.
This research uses descriptive method with correlative approach. The data
used are primary and secondary data. The samples determined the location intentionally (purposive) the sample used total sampling as
many as 48 administrative employees. The data were analyzed descriptively
and to look for the effects, were analyzed using multiple regression analysis model (multiple
regression) that komputerisasinya using SPSS. V. 16.0.
It can be concluded that 1). The cultural organizations are in the
good category, 2). The labor discipline are in the very
good category, 3). The performance of employees are in the good category, 4). There is a significant difference between the culture of the organization and
discipline of work in employee performance.
Keywords: Organizational Culture,
Work Discipline, Performance Worker.
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Latifah Mubarokiyah dan
Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah adalah suatu organisasi
yang berada di bawah naungan Yayasan
Serba Bakti Pondok Pesantren Suryalaya yang
mengemban
misi Ilmu Amaliah Amal Ilmiah melalui bidang pendidikan
dan sosial. Dalam pelaksanaannya produktivitas kerja
pegawai memegang
peranan yang
sangat
penting
dan menentukan. Oleh karena itu
sumber
daya manusia perlu dikelola
dengan baik
untuk
meningkatkan kinerja.
Dengan tingkat absensinya pegawai yang tinggi, hal
ini
menunjukkan bahwa di STIE dan IAI Latifah Mubarokiyah Suryalaya
Tasikmalaya,
tingkat disiplin kerja
pegawai administratif masih rendah.
Oleh karena itu kedisiplinan dalam suatu organisasi harus
ditegakkan, karena tanpa
dukungan kedisiplinan pegawai yang
baik,
maka sulit untuk mewujudkan tujuan dari organisasi tersebut.
Kedisiplinan kerja telah
diidentifikasikan sebagai variabel yang
paling
banyak dipelajari
dalam penelitian-penelitian tentang
organisasi. Konsep tersebut
telah menjadi
sasaran
sebagian
besar pengamatan karena hipotesis hubungan antara kedisiplinan kerja dan kinerja saling
berkaitan dan merupakan hal
yang dapat dimanipulasi untuk
keuntungan organisasi maupun perseorangan.
Disiplin kerja
sangat
penting
dalam suatu
organisasi,
karena dengan
disiplin kerja pegawailah suatu organisasi dapat menggapai tujuan dari program kerja yang dikerjakannya. Disiplin kerja merupakan bagian atau variabel yang
sangat penting dalam
pengembangan
manajemen sumber daya manusia, karena itu disiplin diperlukan dalam suatu organisasi
agar tidak terjadi keteledoran,
penyimpangan atau kelalaian
dan
akhirnya pemborosan dalam melakukan
pekerjaan.
Disiplin kerja yang tinggi dari pegawai dalam suatu lembaga
menunjukkan integritas dan tanggungjawab pegawai terhadap lembaga. Dengan displin kerja yang
tinggi, memudahkan lembaga
mencapai tujuannya,
jika
pegawai memiliki disiplin kerja maka pegawai akan bekerja secara efektif dan dapat mengefisiensi waktu dalam bekerja sehingga tidak akan terjadi
penyimpangan-penyimpangan yang
dapat merugikan lembaga dan dapat
meningkatkan kinerja
pegawai itu sendiri.
Faktor lain yang juga
mempunyai peran
dalam upaya meningkatkan kinerja
adalah
budaya. Budaya dapat dilihat
dengan rendahnya tingkat penghargaan terhadap kinerja pegawai, rendahnya tingkat kesejahteraan, komunikasi dan interaksi
antara
pegawai, wali mahasiswa/orang tua, pimpinan dan lingkungan masyarakat masih ada jarak atau
pembatas, sehingga terlihat kurang harmonis.
Akan tetapi di STIE Latifah
Mubarokiyah Suryalaya, budayanya dinilai
terjalin dengan baik.
Budaya yang kuat
dapat menciptakan suasana
kerja yang kondusif sehingga kualitas
kerja
akan tertingkatkan yang merupakan kunci keberhasilan bagi suatu organisasi, di mana
keberhasilan organisasi
menjadi satu indikator kinerja
kerja pegawai.
Hal ini berarti bahwa setiap perbaikan budaya kearah yang lebih kondusif akan memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi peningkatan kinerja pegawai.
Pada STIE dan IAI Latifah Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya, hubungan kerja yang terjadi antar pegawai dengan yang lainnya dinilai harmonis
karena tidak terdapat jarak atau pembatas antara
pegawai administratif dengan yang
lainnya dan adanya pembatas
antara
pegawai yang pokus hanya kerjanya di
STIE dan IAI Latifah Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya dengan yang
punya kerjaan lain selain di STIE
dan IAI Latifah Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya. Menurut hasil wawancara dengan salah satu
pegawai di STIE dan IAI Latifah Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya, bahwasanya terjalin hubungan kerja
yang harmonis dan serasi, sehingga
akan dapat meningkatkan kinerja pegawai dalam bekerja
dan tidak membebankan pekerjaan kepada salah seorang atau kelompok saja.
Berangkat
dari latar belakang permasalahan
tersebut, maka peneliti mengambil judul “Pengaruh Budaya Organisasi
dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai Administratif di STIE
dan IAI
Latifah Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya”.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana budaya organisasi di STIE dan IAI Latifah
Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya ?
2. Bagaimana
disiplin kerja di STIE dan IAI Latifah
Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya ?
3. Bagaiamana
kinerja pegawai administratif di STIE dan IAI Latifah Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya ?
4. Bagaimana
pengaruh budaya organisasi dan
disiplin
kerja
terhadap
kinerja pegawai administratif di STIE dan IAI Latifah
Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya secara parsial dan simultan?
Tujuan Penelitian
Agar dapat melaksanakan penelitian
ini dengan
baik dan
dapat mengenai sasaran sesuai dengan permasalahan yang
dihadapi, maka tujuan diadakannya penelitian
ini adalah :
1.
Untuk
mengetahui budaya organisasi di STIE dan IAI Latifah Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya.
2.
Untuk
mengetahui disiplin kerja di STIE dan IAI Latifah
Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya.
3.
Untuk
mengetahui kinerja
pegawai administratif di STIE dan IAI Latifah Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya.
4. Untuk mengetahui pengaruh
budaya organisasi dan disiplin kerja terhadap kinerja
pegawai administratif di STIE dan IAI Latifah
Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya secara parsial dan simultan.
KAJIAN
TEORITIS
Budaya
Organisasi
Pengertian Budaya
Budaya
adalah
segala
sesuatu
yang merupakan
hasil pemikiran
dan kemudian dilakukan
dalam
kehidupannya baik sebagai
individu maupun sebagai
anggota dalam masyarakat. Hasil pemikiran tersebut
dapat berupa pengetahuan, kepercayaan, kesenian, nilai-nilai dan
moral
yang didapat
dari
interaksi manusia
dengan lingkungannya baik interaksi
terhadap alam
maupun terhadap manusia
lain dalam kehidupan
bermasyarakat.
Pengertian Organisasi
Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah suatu
kelompok terstruktur yang terdiri dari orang-orang yang memiliki satu tujuan
tertentu dan
bekerjasama
untuk mencapai tujuan yang
telah
ditetapkan.
Pengertian Budaya Organisasi
Beberapa pengertian diatas
dapat
ditarik
kesimpulan bahwasannya
budaya
organisasi
adalah suatu sistem kesepakatan
bersama dari nilai,
norma maupun perilaku yang
berlaku dalam
suatu organisasi yang sifatnya
mengikat dan membedakan antara suatu organisasi dengan
organisasi yang lain.
Teori
Budaya Organisasi
Hal penting yang
perlu ada dalam definisi
budaya
organisasi
adalah suatu
sistem nilai-nilai yang
dirasakan maknanya
oleh seluruh orang dalam organisasi.
Selain dipahami, seluruh
jajaran meyakini sistem
nilai-nilai tersebut sebagai landasan gerak organisasi.
Karakteristik Budaya
Organisasi
Karakteristik
budaya organisasi adalah bagaimana supaya pegawai lebih punya rasa untuk
mengembangkan diri sendiri dari waktu ke waktu dalam menjalankan budaya
organisasi tersebut.
Sumber-sumber Budaya
Organisasi
Budaya organisasi sering
dibentuk oleh pengaruh orang-orang yang
mendirikan organisasi tersebut,
oleh lingkungan eksternal
dimana organisasi beroperasi, dan oleh pegawai serta hakikat dari organisasi tersebut.
Manfaat Budaya Organisasi
Budaya organisasi diarahkan untuk menumbuh
kembangkan dan memperbaiki sikap dan pemikiran sumber dayanya pada pencapaian
dari budaya organisasi itu sendri.
Indikator Budaya
Organisasi
Indikator
budaya organisasi menurut Victor
Tan dalam Wibowo (2006: 349) adalah sebagai berikut:
a. Individual initiative (inisiatif
perseorangan)
b. Risk
tolerance (toleransi terhadap
risiko)
c. Control (pengawasan)
d. Management
support (dukungan manajemen)
e. Communication pattern (pola komunikasi)
Disiplin Kerja
Teori Disiplin
Kerja
Disiplin kerja adalah
salah
satu fungsi operatif dari manajemen sumber daya manusia yang
terpenting,
karena semakin
baik disiplin pegawai, semakin
tinggi prestasi kerja yang
dapat dicapainya.
Tanpa
disiplin pegawai, yang
baik, sulit bagi organisasi
mencapai
hasil
yang optimal.
Jenis Disiplin
Menurut
Sifatnya
a. Disiplin
preventif
b. Disiplin
korektif
Tujuan Pembinaan Disiplin
Tujuan pembinaan disiplin adalah supaya pegawai lebih
memperhatikan dan taat akan peraturan yang berlaku sehingga dapat mencapai
tujuan dari organisasi itu sendiri.
Indikator Disiplin Kerja
a. Frekuensi Kehadiran
b. Tingkat
Kewaspadaan
c. Ketaatan
Pada
Standar Kerja
d. Ketaatan
Pada
Peraturan
Kerja
e. Etika Kerja
Tingkat dan
Jenis
Sanksi
Disiplin Kerja
a. Sanksi disiplin berat
b. Sanksi disiplin sedang
c. Sanksi disiplin ringan
Kinerja
Pengertian Kinerja
Kinerja adalah hasil kerja
baik
secara kualitas maupun kuantitas yang
telah dicapai
seseorang
berdasarkan
target
yang telah
ditetapkan sesuai
dengan peranan dan
tanggungjawabnya.
.
Jenis Kinerja
Jenis daripada kinerja adalah yang berhubungan dengan
efektivitas, administrasi, dan kinerja itu sendiri.
Jenis-jenis Informasi Kinerja
Jenis informasi dapat dilihat
dari sifat karakter dan perilaku yang mendukung keberhasilan kerja sehingga
tujuannya dapat dicapai.
Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja adalah proses, dengannya organisasi
mengevaluasi pelaksanaan kerja individu. Dalam penilaian kinerja di nilai
kontribusi karyawan kepada organisasi selama periode waktu tertentu. Umpan
balik kinerja (performance feedback) memungkinkan karyawan mengetahui
mengetahui seberapa baik mereka bekerja jika dibandingkan dengan
standarsatandar organisasi. Apabila penilaian kinerja di lakukan secara benar,
para karyawan, penyelia-penyelia, mereka departemen sumber daya manusia, dan
akhirnya organisasi bakal diuntungkan dengan pemastian bahwa upaya-upaya
individu memberikan kontribusi kepada fokus strategi organisi.
Tujuan Penilaian Kinerja
Tujuan khusus tersebut dapat di golongkan kepada dua
bagian besar, yaitu Evaluasi
(evaluation) dan Pengembangan
(development).
Manfaat
Penilaian Kinerja
Pegawai
Tujuan dan manfaat penilaian kinerja adalah sebagai
sumber informasi bagi penentuan kebijakan strategi SDM di masa depan, sebagai
suatu alat evaluasi kinerja serta sebagai alat untuk memetakan potensi dari
pegawai.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Kinerja
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja,
yaitu: faktor individu, faktor
psikologis, faktor organisasi, kompensasi, lingkungan
kerja, budaya organisasi, kepemimpinan
dan motivasi (motivation),
disiplin kerja, kepuasan
kerja, komunikasi dan faktor-faktor
lainnya.
Unsur-unsur
Kinerja Pegawai
Unsur-unsur
kinerja adalah unsur waktu, hasil, metode, perilaku, kepribadian, dan
tanggungjawab.
Karakteristik Kinerja Pegawai
Karakteristik daripada kinerja adalah seseorang yang
mempunyai tanggungjawab, tujuan yang jelas dan mampu memaksimalkan waktu
sehingga tujuan dapat terealisasi sesuai yang telah direncanakan.
Indikator Kinerja
Pegawai
Indikator kinerja
pegawai adalah sebagai
berikut : kuantitas, keandalan
pegawai, dan kehadiran
Hipotesis
1. Diduga ada pengaruh signifikan variabel disiplin kerja
terhadap kinerja pegawai.
2. Diduga ada pengaruh signifikan variabel budaya
organisasi terhadap kinerja pegawai.
3. Diduga ada pengaruh yang signifikan variabel disiplin
kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data dalam
penelitian adalah data primer dan sekunder.
Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan
adalah
1. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan uji statistik, langkah awal yang harus dilakukan
adalah screaning terhadap data yang
akan diolah. Multivariat normalitas merupakan asumsi bahwa
setiap variabel dan semua
kombinasi linear dari variabel berdistribusi
normal dan
independen. Asumsi multivariat normalitas ini dapat diuji dengan melihat normalitas, linearitas, heterokedastisitas dan Multikolinearitas.
2. Metode Analisis
Regeresi
Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat yaitu antara variabel Budaya Organisasi (X1)
dan Disiplin Kerja (X2) terhadap variabel kinerja
(Y).
3. Pengujian Hipotesis
- Uji Partial (Uji t)
Uji partial (uji t)
digunakan untuk menguji
apakah setiap
variabel bebas yaitu Budaya Organisasi (X1) dan Disiplin Kerja (X2)
mempunyai pengaruh
yang
positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu Kinerja
Pegawai (Y) secara parsial.
- Uji Simultan (Uji F)
Uji simultan (uji F) ini digunakan untuk melihat apakah
variabel bebas yaitu Budaya Organisasi (X1)
dan Disiplin Kerja (X2)
secara bersama-sama mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel
terikat
yaitu Kinerja Pegawai Administratif (Y).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Validitas dan Uji Reliabiltas
Tabel
1
Hasil Perngujian Validitas Variabel X1, X2
dan Y
Variable
|
Korelasi
antara
|
Nilai
Korelasi (r)
|
Nilai r Tabel (n=48,α=5%)
|
Kesimpulan
|
Budaya
Kerja (X1)
|
Item no 1
|
0,573
|
0,284
|
Valid
|
Item no 2
|
0,669
|
Valid
|
||
Item no 3
|
0,202
|
Tdak Valid
|
||
Item no 4
|
0,203
|
Tdak Valid
|
||
Item no 5
|
0,539
|
Valid
|
||
Item no 6
|
0,268
|
Tdak Valid
|
||
Item no 7
|
0,669
|
Valid
|
||
Item no 8
|
0,211
|
Tdak Valid
|
||
Item no 9
|
0,208
|
Tdak Valid
|
||
Item no 10
|
0,629
|
Valid
|
||
Item no 11
|
0,443
|
Valid
|
||
Item no 12
|
0,564
|
Valid
|
||
Item no 13
|
0,242
|
Tdak Valid
|
||
Item no 14
|
0,238
|
Tdak Valid
|
||
Item no 15
|
0,628
|
Valid
|
||
Item no 16
|
0,478
|
Valid
|
||
Item no 17
|
0,224
|
Tdak Valid
|
||
Item no 18
|
0,563
|
Valid
|
||
Disiplin
Kerja
|
Item no 1
|
0,708
|
0,284
|
Valid
|
Item no 2
|
0,245
|
Tidak Valid
|
||
Item no 3
|
0,605
|
Valid
|
||
Item no 4
|
0,781
|
Valid
|
||
Item no 5
|
0,559
|
Valid
|
||
Item no 6
|
0,252
|
Tidak Valid
|
||
Item no 7
|
0,236
|
Tidak Valid
|
||
Item no 8
|
0,258
|
Tidak Valid
|
||
Item no 9
|
0,743
|
Valid
|
||
Item no 10
|
0,770
|
Valid
|
||
Item no 11
|
0,715
|
Valid
|
||
Item no 12
|
0,169
|
Tidak Valid
|
||
Item no 13
|
0,638
|
Valid
|
||
Item no 14
|
0,228
|
Tidak Valid
|
||
Item no 15
|
0,616
|
Valid
|
||
Item no 16
|
0,551
|
Valid
|
||
Kinerja
Pegawai
|
Item no 1
|
0,556
|
0,284
|
Valid
|
Item no 2
|
0,661
|
Valid
|
||
Item no 3
|
0,260
|
Tidak Valid
|
||
Item no 4
|
0,688
|
Valid
|
||
Item no 5
|
0,719
|
Valid
|
||
Item no 6
|
0,672
|
Valid
|
||
Item no 7
|
0,758
|
Valid
|
||
Item no 8
|
0,824
|
Valid
|
||
Item no 9
|
0,277
|
Tidak Valid
|
||
Item no 10
|
0,703
|
Valid
|
||
Item no 11
|
0,758
|
Valid
|
||
Item no 12
|
0,260
|
Tidak Valid
|
||
Item no 13
|
0,624
|
Valid
|
Sumber
: Data diolah dari kuesioner dengan Microsoft Excel 2010
Tabel 2
Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel X1, X2 dan Y
Variabel
|
Koefesien
cronbach
alpha
|
Nilai r tabel
|
Kesimpulan
|
Budaya Organisasi (X1)
|
0,884
|
0,284
|
Reliabel
|
Disiplin Kerja (X2)
|
0,900
|
0,284
|
Reliabel
|
Kinerja
Pegawai Administratif (Y)
|
0,898
|
0,284
|
Reliabel
|
Sumber : Data diolah dari kuesioner dengan SPSS V.16. (2015)
Tanggapan Responden Terhadap Budaya Organisasi di STIE dan IAI Latifah
Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya
Hasil
rekapitulasi mengenai indikator budaya organisasi,
didapat angka 1.974 yang berarti terletak antara 1.632
dan 2016 termasuk pada klasifikasi efektif.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan budaya organisasi di STIE dan IAI Latifah
Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya tergolong efektif.
Tanggapan Responden Terhadap Disiplin Kerja di STIE dan IAI Latifah Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya
Hasil
rekapitulasi mengenai indikator disiplin kerja, didapat angka 1.678
yang berarti terletak antara 1.632 dan 2016
termasuk pada klasifikasi efektif.
Secara keseluruhan dapat
disimpulkan budaya organisasi di STIE dan IAILatifah Mubarokiyah
Suryalaya Tasikmalaya tergolong efektif.
Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Pegawai di STIE dan IAI Latifah Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya
Hasil
rekapitulasi mengenai indikator Kinerja Pegawai Administratif, didapat angka 1.707
yang berarti terletak antara 1.632 dan 2016
termasuk pada klasifikasi efektif.
Secara keseluruhan dapat
disimpulkan kinerja pegawai admministratif di STIE dan IAI Latifah Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya tergolong
efektif.
Uji Asumsi
1. Uji
Normalitas
Berdasarkan
pengolahan data bahwa seluruh data berasal dari
distribusi normal hal ini dapat diketahui dari nilai signifikan sebesar 0,068
lebih besar dari 0,05.
2. Uji
Linearitas
Dari data yang di olah dapat disimpulkan bahwa untuk variabel Budaya
Organisasi (X1) tidak terdapat hubungan yang linier secara
signifikan terhadap Kinerja Pegawai Administratif (Y), sedangkan variabel
Disiplin Kerja (X2) terdapat hubungan yang linier secara signifikan
terhadap variabel Kinerja Pegawai Administratif (Y).
3. Multikolinieritas
Nilai tolerance variabel Budaya Organisasi (X1)
dan variabel Disiplin Kerja (X2) yakni 0,553 lebih besar dari 0,10.
Sementara itu nilai Variance Inflation Factor (VIF)variabel Budaya
Organisasi (X1) dan variabel Disiplin Kerja (X2) yakni
1,308 lebih kecil dari 10,00. Dari nilai tersebut dinyatakan bahwa kedua
variabel bebas tidak terjadi multikolinieritas.
4. Uji
Heteroskedastisitas
Nilai
signifikansi variabel Budaya Organisasi (X1) sebesar 0,011 lebih
kecil dari 0,05, artinya terjadi heteroskedastisitas pada variabel Budaya
Organisasi (X1). Sementara itu diketahui bahwa nilai signifikansi
variabel Disiplin Kerja (X2) sebesar 0,020 lebih kecil dari 0,05,
artinya terjadi heteroskedastisitas pada variabel Disiplin Kerja (X2).
Pengaruh Budaya
Organisasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai Adminstratif di STIE dan IAI Latifah Mubarokiyah
Tasikmalaya
Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS di
dapat :
a
b1
b2
|
=
=
=
|
2,596
0,598
0,349
|
Berdasarkan data diatas dapat disajikan
bentuk persamaan regresi sesuai dengan rumus regresi linier berganda sebagai
berikut ini:
Berdasarkan model persamaan regresi di atas,
konstanta sebesar 2,596 menyatakan bahwa besarnya kinerja pegawai administratif apabila tidak ada kenaikan nilai dari
variabel budaya organisasi dan variabel disiplin kerja adalah sebesar 2,596. Model
persamaan tersebut menunjukkan bahwa setiap penambahan variabel bebas akan mengakibatkan
penambahan variabel terikat. Artinya bahwa penambahahan variabel budaya organisasi dan disiplin kerja akan mengakibatkan kenaikan terhadap variabel
kinerja pegawai administratif.
Besarnya nilai koefisien korelasi (r) sebesar 84,9%.
Artinya terdapat pengaruh budaya
organisasi (X1) dan disiplin kerja(X2)
terhadap kinerja pegawai administratif (Y) sisanya 15,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti,
angka tersebut menunjukan budaya
organisasi dan disiplin kerja mempunyai hubungan yang
kuat atau erat dengan kinerja pegawai
adminstratif di STIELM dan IAILM.
Kemudian didapat besarnya
koefisien penentu (determinasi) R Square sebesar 72%, artinya
terdapat tingkat keeratan dari hubungan variabel budaya organisasi (X1) dan disiplin kerja (X2) dengan kinerja pegawai administratif (Y) sedangkan sisanya 28% dipengaruhi
oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Pengujian Hipotesis
a.
Uji F
Dari hasil
pengolahan dapat dilihat bahwa nilai signifikansi 0,000 kurang dari 0,05.
Artinya terdapat pengaruh signifikan secara bersama-sama antara variabel budaya organisasi dan disiplin kerja
terhadap kinerja pegawai administratif.
b.
Uji t
Jika dilihat
dari nilai thitung untuk variabel bebas budaya organisasi (X1) sebesar 5,439
berada pada daerah tolak Ho. Nilai thitung lebih besar
dari nilai ttabel (thitung= 5,754 > ttabel=1,678).
Jika dilihat nilai signifikansi yang diperoleh 0,000 (sangat kecil) lebih kecil
dari tingkat kekeliruan 5% (α = 0,05). Jika dilihat dari nilai thitung
untuk variabel bebas disiplin kerja (X2) sebesar 3,266
berada pada daerah tolak Ho. Nilai thitung lebih besar
dari nilai ttabel (thitung= 3,266>
ttabel=1,378). Jika dilihat nilai signifikansi yang
diperoleh 0,000 (sangat kecil) lebih kecil dari tingkat kekeliruan 5% (α =
0,05).
SIMPULAN DAN
SARAN
1. Kesimpulan
a.
Berdasarkan hasil rekapitulasi tanggapan
responden mengenai variabel budaya organisasi (X1)
berada pada kategori efektif. Pada variabel ini indikator yang mendapatkan skor
paling tinggi yaitu mengenai dalam melaksanakan pekerjaannya,
melakukan koordinasi dengan rekan kerja dan pimpinan.
b.
Berdasarkan hasil rekapitulasi tanggapan
responden mengenai variabel disiplin kerja (X2)
berada pada kategori efektif. Pada variabel ini indikator yang mendapatkan skor
paling tinggi yaitu mengenai setiap pegawai harus berusaha untuk melaksanakan
tugas sesuai dengan posisi dan fungsinya.
c.
Berdasarkan hasil rekapitulasi tanggapan
responden mengenai variabel kinerja pegawai administratif
(Y) berada pada kategori efektif. Pada variabel ini indikator yang mendapatkan
skor paling tinggi yaitu mengenai saya telah dapat
menyelesaikan
pekerjaan
lebih
dari target yang sudah
ditentukan.
d. Berdasarkan Interpretasi koefisien korelasi
nilai r, terdapat pengaruh antara budaya organisasi
(X1) dan disiplin kerja (X2) terhadap kinerja pegawai
administratif (Y). Sedangkan R Square terdapat tingkat keeratan dari
hubungan variabel budaya organisasi (X1)
dan disiplin kerja (X2) terhadap kinerja pegawai
administratif (Y).
2. Saran
a.
Budaya organisasi mempunyai
pengaruh yang signifikan dan dominan pengaruhnya terhadap kinerja pegawai
administratif, oleh karena itu pihak perguruan tinggi agar mempertahankan dan
terus meningkatkan budaya organisasi yang sudah berjalan selama ini seperti
lembaga memberikan fasilitas dalam menunjang penyelesaian pekerjaan secara
optimal supaya pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dan
sesuai dengan yang telah direncanakan.
b.
Disiplin kerja mempunyai pengaruh yang
signifikan dan berpengaruh terhadap kinerja pegawai
administratif, oleh karena itu pihak perguruan tinggi agar mempertahankan dan
terus meningkatkan disiplin kerja pegawai, seperti
pimpinan mendorong bawahannya untuk meningkatkan kreativitas agar
pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat dan aman.
c.
Kinerja pegawai
administratif di STIE dan IAI Latifah Mubarokiyah berada
pada kategori efektif, oleh karena itu diharapkan pegawai
administratif terus meningkatkan kinerjanya dalam melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku,
seperti misalkan pegawai harus lebih cakap dalam menyelesaikan
pekerjaannya.
Langganan:
Postingan (Atom)