Rabu, 02 November 2016

Jurnal Pengaruh Budaya Organisasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai Administratif di STIE dan IAI Latifah MUbarokiyah Suryalaya Tasikmalaya



PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI ADMINISTRATIF DI STIE DAN IAI LATIFAH MUBAROKIYAH SURYALAYA TASIKMALAYA

Wahdan Budi Setiawan
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Latifah Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1). Bagaimana budaya organisasi di STIE dan IAI Latifah Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya, 2). Bagaimana disiplin kerja di STIE dan IAI Latifah Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya, 3). Bagaimana kinerja pegawai di STIE dan IAI Latifah Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya, 4). Bagaimana pengaruh budaya kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai di STIE dan IAI Latifah Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan korelatif. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Sampel lokasi ditentukan secara sengaja (purposive) sedangkan sampel yang digunakan Total Sampling sebanyak 48 orang pegawai administratif. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara deskriptif dan untuk mencari pengaruhnya dianalisis menggunakan model analisis regresi ganda (multiple regression) yang komputerisasinya menggunakan SPSS. V. 16.0.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa 1). Budaya organisasi berada pada kategori baik, 2). Disiplin kerja berada pada kategori sangat baik, 3). Kinerja pegawai berada pada kategori baik, 4). Terdapat pengaruh yang signifikan antara budaya organisasi dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai.

Kata Kunci: Budaya Organisasi, Disiplin Kerja, Kinerja Pegawai.

Abstract : This study aims to determine 1). How is the organizational culture in Latifah Mubarokiyah Economic College and Latifah Mubarokiyah Islamic Institute, Suryalaya Tasikmalaya, 2). How are labor discipline in Latifah Mubarokiyah Economic College and Latifah Mubarokiyah Islamic Institute, Suryalaya Tasikmalaya, 3). How is the performance of employees in Latifah Mubarokiyah Economic College and Latifah Mubarokiyah Islamic Institute, Suryalaya Tasikmalaya, 4). How is the influence of work and discipline to the performance of employees in Latifah Mubarokiyah Economic College and Latifah Mubarokiyah Islamic Institute, Suryalaya Tasikmalaya.
This research uses descriptive method with correlative approach. The data used are primary and secondary data. The samples determined the location intentionally (purposive) the sample used total sampling as many as 48 administrative employees. The data were analyzed descriptively and to look for the effects, were analyzed using multiple regression analysis model (multiple regression) that komputerisasinya using SPSS. V. 16.0.
It can be concluded that 1). The cultural organizations are in the good category, 2). The labor discipline are in the very good category, 3). The performance of employees are in the good category, 4). There is a significant difference between the culture of the organization and discipline of work in employee performance.

Keywords: Organizational Culture, Work Discipline, Performance Worker.



PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Latifah Mubarokiyah dan Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah adalah suatu organisasi yang berada di bawah naungan Yayasan Serba Bakti Pondok Pesantren Suryalaya yang mengemban misi Ilmu Amaliah Amal Ilmiah melalui bidang pendidikan dan sosial. Dalam pelaksanaannya produktivitas kerja pegawai memegang peranan yang sangat penting dan menentukan. Oleh karena itu sumber daya manusia perlu dikelola dengan baik untuk meningkatkan kinerja.
Dengan tingkat absensinya pegawai  yang tinggi, hal ini menunjukkan bahwa di STIE dan IAI Latifah Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya, tingkat disiplin kerja pegawai administratif masih rendah. Oleh karena itu kedisiplinan dalam suatu organisasi harus ditegakkan, karena tanpa dukungan kedisiplinan pegawai yang baik, maka sulit untuk mewujudkan tujuan dari organisasi tersebut.
Kedisiplinan kerja telah diidentifikasikan sebagai variabel yang paling banyak dipelajari dalam penelitian-penelitian tentang organisasi. Konsep tersebut  telah  menjadi  sasaran  sebagian  besar pengamatan karena hipotesis hubungan antara kedisiplinan kerja dan kinerja saling berkaitan dan merupakan hal yang dapat dimanipulasi untuk keuntungan organisasi maupun perseorangan.
Disiplin  kerja  sangat  penting  dalam  suatu  organisasi,  karena  dengan disiplin kerja pegawailah suatu organisasi dapat menggapai tujuan dari program kerja yang dikerjakannya. Disiplin kerja merupakan bagian atau variabel yang sangat penting dalam pengembangan manajemen sumber daya manusia, karena itu disiplin diperlukan dalam suatu organisasi agar tidak terjadi keteledoran, penyimpangan atau kelalaian dan akhirnya pemborosan dalam melakukan pekerjaan.
Disiplin kerja yang tinggi dari pegawai dalam suatu lembaga menunjukkan integritas dan tanggungjawab pegawai terhadap lembaga. Dengan displin kerja yang tinggi, memudahkan lembaga mencapai tujuannya, jika pegawai memiliki disiplin kerja maka pegawai akan bekerja secara efektif dan dapat mengefisiensi waktu dalam bekerja sehingga tidak akan terjadi penyimpangan-penyimpangan yang dapat merugikan lembaga dan dapat meningkatkan kinerja pegawai itu sendiri.
Faktor lain yang juga mempunyai peran dalam upaya meningkatkan kinerja adalah budaya. Budaya dapat dilihat dengan rendahnya tingkat penghargaan terhadap kinerja pegawai, rendahnya tingkat kesejahteraan, komunikasi dan interaksi antara pegawai, wali mahasiswa/orang tua, pimpinan dan lingkungan masyarakat masih ada jarak atau pembatas, sehingga terlihat kurang harmonis. Akan tetapi di STIE Latifah Mubarokiyah Suryalaya, budayanya dinilai terjalin dengan baik.
Budaya yang kuat dapat menciptakan suasana kerja yang kondusif sehingga kualitas kerja akan tertingkatkan yang merupakan kunci keberhasilan bagi suatu organisasi, di mana keberhasilan organisasi menjadi satu indikator kinerja kerja pegawai.
Hal ini berarti bahwa setiap perbaikan budaya kearah yang lebih kondusif akan memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi peningkatan kinerja pegawai.
Pada STIE dan IAI Latifah Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya, hubungan kerja yang terjadi antar pegawai dengan yang lainnya dinilai harmonis karena tidak terdapat jarak atau pembatas antara pegawai administratif dengan yang lainnya dan adanya pembatas antara pegawai yang pokus hanya kerjanya di STIE dan IAI Latifah Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya dengan yang punya kerjaan lain selain di STIE dan IAI Latifah Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya. Menurut hasil wawancara dengan salah satu pegawai di STIE dan IAI Latifah Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya, bahwasanya terjalin hubungan kerja yang harmonis dan serasi, sehingga akan dapat meningkatkan kinerja pegawai dalam bekerja dan tidak membebankan pekerjaan kepada salah seorang atau kelompok saja.
Berangkat dari latar belakang permasalahan tersebut, maka peneliti mengambil judul “Pengaruh Budaya Organisasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai Administratif di STIE dan IAI Latifah Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya”.

Rumusan Masalah
1.      Bagaimana budaya organisasi di STIE dan IAI Latifah Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya ?
2.      Bagaimana disiplin kerja di STIE dan IAI Latifah Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya ?
3.      Bagaiamana kinerja pegawai administratif di STIE dan IAI Latifah Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya ?
4.      Bagaimana pengaruh  budaya  organisasi  dan  disiplin  kerja  terhadap  kinerja  pegawai administratif di STIE dan IAI Latifah Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya secara parsial dan simultan?

Tujuan Penelitian
Agar dapat melaksanakan penelitian ini dengan baik dan dapat mengenai sasaran sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, maka tujuan diadakannya penelitian ini adalah :
1.      Untuk mengetahui budaya organisasi di STIE dan IAI Latifah Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya.
2.      Untuk mengetahui disiplin kerja di STIE dan IAI Latifah Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya.
3.      Untuk mengetahui kinerja pegawai administratif di STIE dan IAI Latifah Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya.
4.      Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi dan disiplin kerja  terhadap kinerja pegawai administratif di STIE dan IAI Latifah Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya secara parsial dan simultan.

KAJIAN TEORITIS
Budaya Organisasi
Pengertian Budaya
Budaya adalah segala sesuatu yang merupakan hasil pemikiran dan kemudian dilakukan dalam kehidupannya baik sebagai individu maupun sebagai anggota dalam masyarakat. Hasil pemikiran tersebut dapat berupa pengetahuan, kepercayaan, kesenian, nilai-nilai dan moral yang didapat dari interaksi manusia dengan lingkungannya baik interaksi terhadap alam maupun terhadap manusia lain dalam kehidupan bermasyarakat.

Pengertian Organisasi
Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah suatu kelompok terstruktur yang terdiri dari orang-orang yang memiliki satu tujuan tertentu dan bekerjasama untuk  mencapai  tujuan  yang  telah  ditetapkan.

Pengertian Budaya Organisasi
Beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwasannya budaya organisasi adalah suatu sistem kesepakatan bersama dari nilai, norma maupun perilaku yang berlaku  dalam suatu organisasi yang  sifatnya mengikat dan membedakan antara suatu organisasi dengan organisasi yang lain.

Teori Budaya Organisasi
Hal penting yang perlu ada  dalam definisi budaya organisasi adalah suatu sistem nilai-nilai yang dirasakan maknanya oleh seluruh orang dalam organisasi. Selain dipahami,  seluruh jajaran meyakini sistem nilai-nilai tersebut sebagai landasan gerak organisasi.

Karakteristik Budaya Organisasi
Karakteristik budaya organisasi adalah bagaimana supaya pegawai lebih punya rasa untuk mengembangkan diri sendiri dari waktu ke waktu dalam menjalankan budaya organisasi tersebut.

Sumber-sumber Budaya Organisasi
Budaya organisasi sering dibentuk oleh pengaruh orang-orang yang mendirikan organisasi tersebut, oleh lingkungan eksternal dimana organisasi beroperasi, dan oleh pegawai serta hakikat dari organisasi tersebut.

Manfaat Budaya Organisasi
Budaya organisasi diarahkan untuk menumbuh kembangkan dan memperbaiki sikap dan pemikiran sumber dayanya pada pencapaian dari budaya organisasi itu sendri.

Indikator Budaya Organisasi
Indikator budaya organisasi menurut Victor Tan dalam Wibowo (2006: 349) adalah sebagai berikut:
a.       Individual initiative (inisiatif perseorangan)
b.      Risk tolerance (toleransi terhadap risiko)
c.       Control (pengawasan)
d.      Management support (dukungan manajemen)
e.       Communication pattern (pola komunikasi)

Disiplin Kerja
Teori Disiplin Kerja
Disiplin kerja adalah salah satu fungsi operatif dari manajemen sumber daya manusia yang terpenting, karena semakin baik disiplin pegawai, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin pegawai, yang baik, sulit bagi organisasi mencapai hasil yang optimal.

Jenis Disiplin Menurut Sifatnya
a.       Disiplin preventif
b.      Disiplin korektif

Tujuan Pembinaan Disiplin
Tujuan pembinaan disiplin adalah supaya pegawai lebih memperhatikan dan taat akan peraturan yang berlaku sehingga dapat mencapai tujuan dari organisasi itu sendiri.

Indikator Disiplin Kerja
a.       Frekuensi Kehadiran
b.      Tingkat Kewaspadaan
c.       Ketaatan Pada Standar Kerja
d.      Ketaatan Pada Peraturan Kerja
e.       Etika Kerja

Tingkat dan Jenis Sanksi Disiplin Kerja
a.       Sanksi disiplin berat
b.      Sanksi disiplin sedang
c.       Sanksi disiplin ringan

Kinerja
Pengertian Kinerja
Kinerja adalah hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas  yang telah  dicapai seseorang berdasarkan target yang telah ditetapkan sesuai dengan peranan dan tanggungjawabnya.
.
Jenis Kinerja
Jenis daripada kinerja adalah yang berhubungan dengan efektivitas, administrasi, dan kinerja itu sendiri.

Jenis-jenis Informasi Kinerja
Jenis informasi dapat dilihat dari sifat karakter dan perilaku yang mendukung keberhasilan kerja sehingga tujuannya dapat dicapai.

Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja adalah proses, dengannya organisasi mengevaluasi pelaksanaan kerja individu. Dalam penilaian kinerja di nilai kontribusi karyawan kepada organisasi selama periode waktu tertentu. Umpan balik kinerja (performance feedback) memungkinkan karyawan mengetahui mengetahui seberapa baik mereka bekerja jika dibandingkan dengan standarsatandar organisasi. Apabila penilaian kinerja di lakukan secara benar, para karyawan, penyelia-penyelia, mereka departemen sumber daya manusia, dan akhirnya organisasi bakal diuntungkan dengan pemastian bahwa upaya-upaya individu memberikan kontribusi kepada fokus strategi organisi.

Tujuan Penilaian Kinerja
Tujuan khusus tersebut dapat di golongkan kepada dua bagian besar, yaitu Evaluasi (evaluation) dan Pengembangan (development).

Manfaat Penilaian Kinerja Pegawai
Tujuan dan manfaat penilaian kinerja adalah sebagai sumber informasi bagi penentuan kebijakan strategi SDM di masa depan, sebagai suatu alat evaluasi kinerja serta sebagai alat untuk memetakan potensi dari pegawai.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Faktor-faktor  yang  berpengaruh terhadap kinerja, yaitu: faktor individu, faktor psikologis, faktor organisasi, kompensasi, lingkungan kerja, budaya organisasi, kepemimpinan dan motivasi (motivation), disiplin kerja, kepuasan kerja, komunikasi dan faktor-faktor lainnya.

Unsur-unsur Kinerja Pegawai
Unsur-unsur kinerja adalah unsur waktu, hasil, metode, perilaku, kepribadian, dan tanggungjawab.

Karakteristik Kinerja Pegawai
Karakteristik daripada kinerja adalah seseorang yang mempunyai tanggungjawab, tujuan yang jelas dan mampu memaksimalkan waktu sehingga tujuan dapat terealisasi sesuai yang telah direncanakan.

Indikator Kinerja Pegawai
Indikator kinerja pegawai adalah sebagai berikut : kuantitas, keandalan pegawai, dan kehadiran

Hipotesis
1.      Diduga ada pengaruh signifikan variabel disiplin kerja terhadap kinerja pegawai.
2.      Diduga ada pengaruh signifikan variabel budaya organisasi terhadap kinerja pegawai.
3.      Diduga ada pengaruh yang signifikan variabel disiplin kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai.

Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data dalam penelitian adalah data primer dan sekunder.
Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah
1.      Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan uji statistik, langkah awal yang harus dilakukan adalah screaning terhadap data yang akan diolah. Multivariat normalitas merupakan asumsi bahwa setiap variabel dan semua kombinasi  linear  dari  variabel  berdistribusi  normal  dan  independen. Asumsi multivariat normalitas ini dapat diuji dengan melihat normalitas, linearitas, heterokedastisitas dan Multikolinearitas.
2.      Metode Analisis Regeresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat yaitu antara variabel Budaya Organisasi (X1) dan Disiplin Kerja (X2) terhadap variabel kinerja (Y).
3.      Pengujian Hipotesis
  1. Uji Partial (Uji t)
Uji  partial  (uji t)  digunakan  untuk  menguji  apakah  setiap variabel bebas yaitu Budaya Organisasi (X1) dan Disiplin Kerja (X2) mempunyai  pengaruh  yang  positif  dan  signifikan  terhadap variabel terikat yaitu Kinerja Pegawai (Y) secara parsial.
  1. Uji Simultan (Uji F)
Uji simultan (uji F) ini digunakan untuk melihat apakah variabel bebas yaitu Budaya Organisasi (X1) dan Disiplin Kerja (X2) secara bersama-sama mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu Kinerja Pegawai Administratif (Y).

HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Validitas dan Uji Reliabiltas
Tabel 1
Hasil Perngujian Validitas Variabel X1, X2 dan Y
Variable
Korelasi
antara
Nilai
Korelasi (r)
Nilai r Tabel (n=48,α=5%)
Kesimpulan
Budaya
Kerja (X1)
Item no 1
0,573
0,284
Valid
Item no 2
0,669
Valid
Item no 3
0,202
Tdak Valid
Item no 4
0,203
Tdak Valid
Item no 5
0,539
Valid
Item no 6
0,268
Tdak Valid
Item no 7
0,669
Valid
Item no 8
0,211
Tdak Valid
Item no 9
0,208
Tdak Valid
Item no 10
0,629
Valid
Item no 11
0,443
Valid
Item no 12
0,564
Valid
Item no 13
0,242
Tdak Valid
Item no 14
0,238
Tdak Valid
Item no 15
0,628
Valid
Item no 16
0,478
Valid
Item no 17
0,224
Tdak Valid
Item no 18
0,563
Valid
Disiplin
Kerja
Item no 1
0,708
0,284
Valid
Item no 2
0,245
Tidak Valid
Item no 3
0,605
Valid
Item no 4
0,781
Valid
Item no 5
0,559
Valid
Item no 6
0,252
Tidak Valid
Item no 7
0,236
Tidak Valid
Item no 8
0,258
Tidak Valid
Item no 9
0,743
Valid
Item no 10
0,770
Valid
Item no 11
0,715
Valid
Item no 12
0,169
Tidak Valid
Item no 13
0,638
Valid
Item no 14
0,228
Tidak Valid
Item no 15
0,616
Valid
Item no 16
0,551
Valid
Kinerja
Pegawai
Item no 1
0,556
0,284
Valid
Item no 2
0,661
Valid
Item no 3
0,260
Tidak Valid
Item no 4
0,688
Valid
Item no 5
0,719
Valid
Item no 6
0,672
Valid
Item no 7
0,758
Valid
Item no 8
0,824
Valid
Item no 9
0,277
Tidak Valid
Item no 10
0,703
Valid
Item no 11
0,758
Valid
Item no 12
0,260
Tidak Valid
Item no 13
0,624
Valid
Sumber : Data diolah dari kuesioner dengan Microsoft Excel 2010

Tabel 2
Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel X1, X2 dan Y
Variabel
Koefesien
cronbach alpha
Nilai r  tabel
Kesimpulan
Budaya Organisasi (X1)
0,884
0,284
Reliabel
Disiplin Kerja (X2)
0,900
0,284
Reliabel
Kinerja Pegawai Administratif (Y)
0,898
0,284
Reliabel
Sumber : Data diolah dari kuesioner dengan SPSS V.16. (2015)

Tanggapan Responden Terhadap Budaya Organisasi di STIE dan IAI Latifah Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya
Hasil rekapitulasi mengenai indikator budaya organisasi, didapat angka 1.974 yang berarti terletak antara 1.632 dan 2016 termasuk pada klasifikasi efektif.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan budaya organisasi di STIE dan IAI Latifah Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya tergolong efektif.

Tanggapan Responden Terhadap Disiplin Kerja di STIE dan IAI Latifah Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya
Hasil rekapitulasi mengenai indikator disiplin kerja, didapat angka 1.678 yang berarti terletak antara 1.632 dan 2016 termasuk pada klasifikasi efektif.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan budaya organisasi di STIE dan IAILatifah Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya tergolong efektif.

Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Pegawai di STIE dan IAI Latifah Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya
Hasil rekapitulasi mengenai indikator Kinerja Pegawai Administratif, didapat angka 1.707 yang berarti terletak antara 1.632 dan 2016 termasuk pada klasifikasi efektif.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan kinerja pegawai admministratif di STIE dan IAI Latifah Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya tergolong efektif.

Uji Asumsi
1.      Uji Normalitas
Berdasarkan pengolahan data bahwa seluruh data berasal dari distribusi normal hal ini dapat diketahui dari nilai signifikan sebesar 0,068 lebih besar dari 0,05.
2.      Uji Linearitas
Dari data yang di olah dapat disimpulkan bahwa untuk variabel Budaya Organisasi (X1) tidak terdapat hubungan yang linier secara signifikan terhadap Kinerja Pegawai Administratif (Y), sedangkan variabel Disiplin Kerja (X2) terdapat hubungan yang linier secara signifikan terhadap variabel Kinerja Pegawai Administratif (Y).
3.      Multikolinieritas
Nilai tolerance variabel Budaya Organisasi (X1) dan variabel Disiplin Kerja (X2) yakni 0,553 lebih besar dari 0,10. Sementara itu nilai Variance Inflation Factor (VIF)variabel Budaya Organisasi (X1) dan variabel Disiplin Kerja (X2) yakni 1,308 lebih kecil dari 10,00. Dari nilai tersebut dinyatakan bahwa kedua variabel bebas tidak terjadi multikolinieritas.
4.      Uji Heteroskedastisitas
Nilai signifikansi variabel Budaya Organisasi (X1) sebesar 0,011 lebih kecil dari 0,05, artinya terjadi heteroskedastisitas pada variabel Budaya Organisasi (X1). Sementara itu diketahui bahwa nilai signifikansi variabel Disiplin Kerja (X2) sebesar 0,020 lebih kecil dari 0,05, artinya terjadi heteroskedastisitas pada variabel Disiplin Kerja (X2).

Pengaruh Budaya Organisasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai Adminstratif di STIE dan IAI Latifah Mubarokiyah Tasikmalaya
Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS di dapat :
a
b1
b2
=
=
=
2,596
0,598
0,349
Berdasarkan data diatas dapat disajikan bentuk persamaan regresi sesuai dengan rumus regresi linier berganda sebagai berikut ini:
Berdasarkan model persamaan regresi di atas, konstanta sebesar 2,596 menyatakan bahwa besarnya kinerja pegawai administratif apabila tidak ada kenaikan nilai dari variabel budaya organisasi dan variabel disiplin kerja adalah sebesar 2,596. Model persamaan tersebut menunjukkan bahwa setiap penambahan variabel bebas akan mengakibatkan penambahan variabel terikat. Artinya bahwa penambahahan variabel budaya organisasi dan disiplin kerja akan mengakibatkan kenaikan terhadap variabel kinerja pegawai administratif.
Besarnya nilai koefisien korelasi (r) sebesar 84,9%. Artinya terdapat pengaruh budaya organisasi (X1) dan disiplin kerja(X2) terhadap kinerja pegawai administratif (Y) sisanya 15,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti, angka tersebut menunjukan budaya organisasi dan disiplin kerja mempunyai hubungan yang kuat atau erat dengan  kinerja pegawai adminstratif di STIELM dan IAILM.
Kemudian didapat besarnya koefisien penentu (determinasi) R Square sebesar 72%, artinya terdapat tingkat keeratan dari hubungan variabel budaya organisasi (X1)  dan disiplin kerja (X2) dengan kinerja pegawai administratif (Y) sedangkan sisanya 28% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Pengujian Hipotesis
a.       Uji F
Dari hasil pengolahan dapat dilihat bahwa nilai signifikansi 0,000 kurang dari 0,05. Artinya terdapat pengaruh signifikan secara bersama-sama antara variabel budaya organisasi dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai administratif.
b.      Uji t
Jika dilihat dari nilai thitung untuk variabel bebas budaya organisasi (X1) sebesar 5,439 berada pada daerah tolak Ho. Nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel (thitung= 5,754  > ttabel=1,678). Jika dilihat nilai signifikansi yang diperoleh 0,000 (sangat kecil) lebih kecil dari tingkat kekeliruan 5% (α = 0,05). Jika dilihat dari nilai thitung untuk variabel bebas disiplin kerja (X2) sebesar 3,266 berada pada daerah tolak Ho. Nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel (thitung= 3,266> ttabel=1,378). Jika dilihat nilai signifikansi yang diperoleh 0,000 (sangat kecil) lebih kecil dari tingkat kekeliruan 5% (α = 0,05).

SIMPULAN DAN SARAN
1.      Kesimpulan
a.       Berdasarkan hasil rekapitulasi tanggapan responden mengenai variabel budaya organisasi (X1) berada pada kategori efektif. Pada variabel ini indikator yang mendapatkan skor paling tinggi yaitu mengenai dalam melaksanakan pekerjaannya, melakukan koordinasi dengan rekan kerja dan pimpinan.
b.      Berdasarkan hasil rekapitulasi tanggapan responden mengenai variabel disiplin kerja (X2) berada pada kategori efektif. Pada variabel ini indikator yang mendapatkan skor paling tinggi yaitu mengenai setiap pegawai harus berusaha untuk melaksanakan tugas sesuai dengan posisi dan fungsinya.
c.       Berdasarkan hasil rekapitulasi tanggapan responden mengenai variabel kinerja pegawai administratif (Y) berada pada kategori efektif. Pada variabel ini indikator yang mendapatkan skor paling tinggi yaitu mengenai saya telah dapat menyelesaikan pekerjaan lebih dari target yang sudah ditentukan.
d.      Berdasarkan Interpretasi koefisien korelasi nilai r, terdapat pengaruh antara budaya organisasi (X1) dan disiplin kerja (X2) terhadap kinerja pegawai administratif (Y). Sedangkan R Square terdapat tingkat keeratan dari hubungan variabel budaya organisasi (X1) dan disiplin kerja (X2) terhadap kinerja pegawai administratif (Y).
2.      Saran
a.       Budaya organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan dan dominan pengaruhnya terhadap kinerja pegawai administratif, oleh karena itu pihak perguruan tinggi agar mempertahankan dan terus meningkatkan budaya organisasi yang sudah berjalan selama ini seperti lembaga memberikan fasilitas dalam menunjang penyelesaian pekerjaan secara optimal supaya pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan yang telah direncanakan.
b.      Disiplin kerja mempunyai pengaruh yang signifikan dan berpengaruh terhadap kinerja pegawai administratif, oleh karena itu pihak perguruan tinggi agar mempertahankan dan terus meningkatkan disiplin kerja pegawai, seperti pimpinan mendorong bawahannya untuk meningkatkan kreativitas agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat dan aman.
c.       Kinerja pegawai administratif di STIE dan IAI Latifah Mubarokiyah berada pada kategori efektif, oleh karena itu diharapkan pegawai administratif terus meningkatkan kinerjanya dalam melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku, seperti misalkan pegawai harus lebih cakap dalam menyelesaikan pekerjaannya.